Setan adalah musuh manusia. Dia selalu menggoda dan mengganggu manusia. Setan bisa melihat kita, tapi kita tidak bisa melihat setan, kecuali jika setan memperlihatkan dirinya. Setan menggoda manusia dengan berbagai cara. Cara yang paling sering digunakan setan adalah menggoda lewat bisikan hati. Ya, setan mampu membisikkan ke dalam hati kita ajakan menyesatkan. Karenanya, banyak manusia yang tergoda dan durhaka pada Allah, menjadi hamba setan.
Nah, bagaimana cara membedakan bisikan setan dengan pikiran kita sendiri?
Caranya mudah. Semua bisikan setan pasti mengajak kepada hal-hal yang buruk. Ada dua jenis bisikan setan.
Pertama, setan membujuk kita untuk tidak melaksanakan perintah Allah.
Misalnya; saat waktu shalat tiba, setan membisikkan agar kita meneruskan bermain atau menonton TV, membuat kita malas dan enggan pergi ke masjid. Mungkin juga, setan membujuk lewat teman kita. Saat kita hendak berhenti bermain, teman kita malah mengajak untuk terus bermain. Akhirnya kita lupa shalat dan baru shalat setelah waktu shalat habis. Atau saat shubuh, setan membisiki agar kita meneruskan tidur, padahal iqamat sudah dikumandangkan. Akhirnya kita bangun kesiangan dan terlambat melaksanakan shalat Shubuh.
Kedua, setan mengajak kita untuk melanggar larangan Allah.
Contoh; setan membisikkan pada kita untuk menjahili teman. Diam-diam kita menempelkan kertas bertuliskan “Aku anak bodoh” di punggung teman dengan selotip. Tujuannya agar dia jadi bahan tertawaan teman-teman yang lain. Padahal perbuatan seperti itu bisa menyakiti hati teman kita. Dan ini sangat dilarang oleh Allah.
Semua itu adalah bisikan setan yang menyesatkan. Dan, setan masih memiliki banyak cara untuk menggoda dan menyesatkan manusia.
Barangkali kalian bertanya, mengapa setan selalu berusaha menggoda dan menyesatkan manusia? Apakah manusia pernah menyakiti setan?
Jawabannya, setan berbuat seperti itu bukan karena pernah disakiti manusia, tapi karena dengki dan iri kepada manusia. Setan iri karena manusia dimuliakan Allah, sedang setan dikutuk dan dimurkai Allah. Setan dimurkai Allah karena mereka durhaka kepada Allah. Sehingga setan tidak ingin manusia hidup tentram di dunia maupun di akhirat. Akhirnya, setan selalu berusaha agar manusia juga durhaka terhadap Allah seperti dirinya. Lalu ikut dimasukkan ke dalam neraka bersamanya.
Siapa sajakah yang disesatkan setan?
Setan menyesatkan semua manusia. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, bahkan orang yang sudah tua dan akan meninggal. Anak-anak akan digoda setan agar senantiasa bermain, lupa belajar dan mengaji. Sehingga ilmu agama mereka kurang; tidak pandai baca Al-Qur`an, tak rajin beribadah dan tak hafal doa-doa. Sehingga kelak mereka menjadi orang yang bodoh dan tak tahu agama. Sedang orang-orang dewasa digoda setan untuk berbuat dosa seperti minum minuman keras, mencuri dan sebagainya. adapun orang yang tua akan digoda agar malas beribadah. Setan akan menggoda manusia sejak ia kecil sampai tumbuh dewasa. Karenanya, kita harus waspada.
Bagaimana cara menghindari godaan setan?
Caranya adalah dengan belajar Islam. Dengan mengaji dan mempelajari Islam, kita akan tahu cara menghadapi setan. Islam mengajarkan bermacam ilmu agar kita bisa beribadah kepada Allah dengan benar. Sehingga kita akan selamat dari godaan setan. Semakin banyak ilmu kita, semakin pintar kita menghadapi tipuan dan gangguan setan. Sebaliknya, jika kita malas mempelajari Islam, setan akan dengan mudah menipu kita dan menyesatkan kita.
Cara lainnya adalah dengan berlindung kepada Allah dari godaan setan. Misalnya dengan membaca ta’awudz atau ayat-ayat dalam Al-Qur`an untuk memohon perlindungan Allah dari godaan dan gangguan setan. Salah satunya adalah ayat 97 surat al Mukminun yang bunyinya:
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ {} وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
“Dan katakanlah”. Ya Rabbku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabbku, dari kedatangan mereka kepadaku”. (QS. Al-Mukminun: 97-98).
Nah, teman-teman. Waspadalah terhadap godaan setan! Semoga Allah selalu melindungi kita. Amin.